Tangga

Dalam arsitektur tangga adalah sarana pada ruang sirkulasi yang menghubungkan lantai bawah dan lantai diatasnya. Pengertian lain menurut KBBI adalah tumpuan untuk naik dan turun. Pada saat kita menapaki aantrede dan menaiki optrade untuk naik keatas, tanpa sadar tubuh kita akan membungkuk, dan sebaliknya ketika akan menuruninya tubuh kita akan tegap. Seperti itulah gesture tubuh ketika kita menaiki dan menuruni tangga, yang jelas kita membutuhkan pegangan (handrail) ketika menaiki ataupun menuruni tangga.

Apa yang kita pikirkan ketika dihapkan dengan anak tangga yang begitu tinggi dan mengharuskan kita untuk menaikinya setiap hari?

Masing-masing kita memiliki reaksi yang berbeda. Ada yang mengeryitkan dahi, ada yang tersenyum kecut sambil mengumpat, dan ada yang begitu berambisi ingin berlari sekuat tenaga agar supaya segera sampai diatas.

Untuk menaiki sebuah tangga tidaklah mudah, butuh energi besar ketika melangkah sampai ke atas. Terkadang kita lelah menapaki tangga, saat itulah sejenak kita  dapat beristirahat pada bordes. Mungkin karena itulah maka ada yang bilang hidup itu seperti tangga, kadang naik dan kadang turun. Terkadang sebagian kita ada yang menghalalkan segala cara agar bisa cepat sampai diatas tak perduli apapun caranya. Terkadang menjadikan orang lain sebagai aantrade asalkan dia bisa naik keatas. Padahal secara natural gesture tubuh mengajarkan kita untuk membungkuk dan merendahkan diri ketika sedang naik, agar kita tidak sombong dan lupa diri ketika sedang diuji dengan kesuksesan. Sebaliknya bersabar untuk tetap tagap dan tegar ketika diuji dengan kesusahan. Terkadang ketika kita sedang berada di level yang lebih tinggi kita lupa menengok kebawah dan lupa bahwa kesuksesan itu juga ujian dari Allah. Makanya kita butuh pegangan (handrail) agar tidak jatuh, kita butuh menjadikan tuntunan agama sebagai pegangan, karena sesungguhnya dalam menapaki naik dan turunnya tangga kehidupan ini, semua itu adalah ujian.