Sebuah Oase di Belantara Ruang Urban

Ruang dan waktu saling berlipat dalam bahasa dan tesis arsitektur. Untuk membuka lipatan kita perlu menghidupkan pengalaman sadar terhadap fenomena agar dapat merasakan dan mendengarkan kehendak site dimana bangunan itu akan ditambatkan. Karena arsitektur bukanlah seni retina semata yang hanya dilihat dalam sangkar "form follows function", namun ia hadir untuk menyampaikan sebuah makna yang menjadi kesatuan antara program kegiatan yang diwadahi dan tempat dimana ia berakar. Untuk memberi pesan bahwa arsitektur bukan persoalan mewadah semata, namun dia hadir sebagai bentuk puitis identitas lokal, identitas kultural, dan identitas historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu didefinisikan kembali dan dimaknai, sehingga kita bisa merasakan bahwa arsitektur hadir menjadi bagian dari perjalanan hidup manusia yang digerakkan oleh gagasan sebagai pengembangan kerangka konseptual untuk mensintesiskan pergerakan cahaya, bayangan, warna, haptic, tekstur, aural, bebauan, detail, dan material sebagai suatu fenomena arsitektur yang akan terus berkembang.





Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url