Memimpin Tanpa Sekat

Bismillahirrahmanirrahim.

Berpicara tentang kepemimpinan bagi saya tidak bisa lepas dari seorang sosok Ayah. Beliau رَحِمَهُ اللهُ adalah seorang yang berkarir sebagai birokrat dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dan kami pun dibesarkan beliau dalam lingkungan birokrasi. Dari apa yang saya saksikan, beliau adalah orang yang sangat dekat dengan bawahannya dan memperlakukan mereka sebagai rekan kerja. Ketika takdir Allahﷻ menetapkan saya untuk berkarir dalam dunia birokrasi, pesan pertama dan sering beliau ingatkan,

"Nak... Jika menjadi bawahan jangan iri dengan atasan karena kita tidak tahu berat beban yang dia pikul, tantangan yang dihadapai serta resiko yang dia hadapi.. Hingga kelak jika engkau diamanahkan menjadi atasan jangan lupa dengan bawahan karena tanpa mereka kita bukan apa-apa. Sejatinya setiap kita adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintakan pertanggungjawabannya. Dalam birokrasi kasta kepemimpinan yang paling rendah adalah memimpin dirinya sendiri dan pemimpin yang baik melahirkan pengikut yang siap menjadi pemimpin"

Hari ini saya membaca di halaman facebook dr. Taufiq Pasiak berbicara tentang kepemimpinan. menurut beliau:

Pemimpin itu sejatinya seorang risk taker (seorang yang berani mengambil resiko; bisa saja resiko terburuk). Ini karena untuk maju ke depan ada banyak tantangan dan ancaman, yang semuanya penuh resiko. Ia harus berani untuk berada pada waktu dan tempat yang penuh resiko, yang tidak bisa diisi oleh para pengikutnya. Barangkali ketidaknyamanannya akan lebih terasa dibandingkan kenyamanannya. Itulah sejatinya seorang pemimpin. Tidak banyak yang bisa melakukan ini karena itulah pemimpin sejati tidak mudah ditemui, didapatkan dan dilihat dengan mata telanjang.

Pemimpin yang safety player (mau main aman, tak berani ambil resiko, penakut) biasanya akan menjerumuskan pengikut dan organisasi. Boleh jadi ia merasa telah berjuang, meskipun ia sedang berjuang untuk sesuatu yang sebenarnya bisa dilakukan oleh pengikutnya pada tingkatan paling bawah.

Dari kedua sosok ini saya belajar bahwa kepemimpinan yang baik adalah ketika seseorang mampu memimpin tanpa sekat dan memberikan dampak bagi yang dipimpin sehingga mampu mencapai tujuan yang ingin dicapai. Bahwa dibalik tantangan dan resiko yang dihadapinya pemimpin yang baik mampu memimpin tanpa arogansi dan dengan integritas yang tinggi karena integritas akan melahirkan kepercayaan dan sebuah kepercayaan sangatlah penting jika anda ingin orang lain mengikuti tindakan anda. Menepati janji sesuai dengan apa yang sudah dikatakan, bertindak secara konsisten, jujur dan transparan, serta bertanggung jawab atas segala hal tindakan maupun perkataan.

Wallahualam Bissawab.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url