Minimalis, Kesederhanaan Yang Dirindukan

Bismillahirrahmanirrahim,

Garis yang apik, reduktif, rapi, monokromatik, sederhana, "kurang lebih" seperti ini yang ada dibenak kita ketika berpikir tentang desain minimalis. Dalam desain, penerapan konsep minimalis merujuk pada kesederhanaan baik soal bentuk, material, detail dan warna. Bagi saya minimalis adalah tentang bagaimana membuat ruang menjadi indah dalam kesederhanaan, rapi dan bersih dengan nuansa monokromatik dan terkadang menggunakan warna lain hanya sebagai aksen. Kalo kata teman diskusi saya minimalis mengandung arti sederhana, simpel, minim, atau sesuatu yang menginginkan sebuah “pengurangan”.

Saat ini konsep minimalis mempengaruhi hampir semua hal yang ada disekitar kita. Mulai dari desain tampilan antarmuka pengguna (user interface), desain perangkat keras, desain mobil, telpon genggam,  hingga desain web, dan tidak terkecuali desain arsitektur. Semua bidang tersebut dipengaruhi oleh gerakan minimalisme. Menggunakan hanya apa yang dibutuhkan dan menyingkirkan yang tidak perlu menjadi prinsip utama dalam desain minimalis. Fokus pada kesederhanaan ini yang diadopsi dalam bidang seni lainnya. Melalui kesederhanaan inilah desain minimalis mempengaruhi segala sendi kehidupan sehingga menjadi semacam design style yang sangat familiar.

Ide ruang yang rapi dan bersih benar-benar menjadi pendorong bagi gerakan minimalis. Hal inilah yang menjadi keinginan bagi para arsitek untuk mengadaptasi ide-ide utamanya dalam desain arsitektur. Sebelum mengaplikasikan desain minimalis dirumah impian kita ada baiknya kita memikirkan beberapa pertanyaan mendasar yang menjadi prinsip minimalisme. Berapa banyak sofa yang kita butuhkan? Berapa banyak kursi yang akan kita gunakan? Apakah kita perlu menggantung gambar didinding? Mungkin hanya disalahsatu dinding sebagai aksen? atau tidak sama sekali? Berapa banyak pernak-pernik yang benar-benar kita butuhkan di rak atau meja kopi? Sebab pada kenyataannya, yang kita butuhkan adalah perpaduan antara fungsionalitas dan kepraktisan tanpa hiasan yang berlebihan. Bentuk yang tidak rumit, serta warna dan teksturnya harus berpadu secara harmonis.

Berikut prinsip-prinsip penting desain ruang minimalis dan bagaimana cara menerapkannya ke dalam rumah.

  • Minimalis bisa berarti ruang yang lapang dengan penggunaan furniture yang minimal dan elemen lainnya.
  • Elemen utama gaya ini adalah memerhatikan bentuk, warna, dan tekstur.
  • Furniture, kain, atau partisi kaca memainkan peran sebagai room separator.
  • Dalam aksen, desain minimalis dibuat pada bentuk geometris dan asimetris yang tajam. Perabotan harus memiliki bentuk yang ramping dan dilapisi dengan lapisan warna netral.
  • Jumlah aksesoris minimal.
  • Lantai harus terbuat dari bahan yang mudah dalam perawatan serta dibersihkan seperti kayu, linoleum, atau keramik.
  • Putih adalah warna utama untuk gaya ini. Putih membentuk dasar untuk dinding, lantai, dan furniture.
  • Sebagai alternatif, Anda bisa memilih warna netral seperti beige, abu-abu, hijau muda.
  • Untuk aksen, Anda bisa menggunakan warna cerah, tetapi dibatasi hanya satu.
  • Wall art dan beberapa detail besar pada dinding.
  • Jendela besar yang biasanya tidak memiliki tirai atau corak, menciptakan efek ringan.

Prinsip-prinsip Inilah yang menjadikan mengapa desain minimalis terlihat sederhana namun timeless. Tantangan terbesar dalam desain minimalis adalah mengetahui kapan harus berhenti mendesain atau menambah ruang. Bagi saya itu adalah sebuah intuisi. Jika hubungan antar ruang sudah berfungsi dengan baik, sederhana dalam komposisinya, seimbang dan kongruen, itu berarti anda telah selesai. Sama seperti seniman yang harus berhenti pada satu titik dan tidak menambahkan warna atau sapuan kuas apapun, seorang perancang juga harus tahu kapan dia harus berhenti.

Wallahu A’lam

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url