Menyederhanakan Hidup
﷽
Belakangan ini di media sosial banyak konten tentang gaya hidup minimalis, slow living dan lain sebagainya, yang pada intinya menurut saya semuanya berbicara tentang pola hidup sederhana. Mungkin karena banyak orang yang merasakan sulitnya kondisi saat ini, bahkan ada orang yang sampai mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri (Naudzubillah min dzaalik). Terkadang kita merasa tertekan, tidak nyaman dan kehilangan kesadaran diri. Dalam kondisi seperti itu kita akan merasah lelah secara fisik dan mental dengan kehidupan dunia yang serba cepat ini. Bisa jadi karena faktor-faktor ini orang mempelajari gaya hidup minimalis ataupun slow living agar tidak merasa tertekan dan stress.
"Menyederhanakan Hidup" menjadi topik tulisan saya kali ini, sebagai motivasi untuk diri pribadi dan teman-teman yang berkunjung ke Rumah Syaris. "Menyederhanakan" adalah sebuah kata kerja, jini menunjukkan bahwa untuk mecapai kesederhanaan harus melalui suatu usaha yang terus menerus dilakukan. Hidup sederhana merujuk kepada kebutuhan untuk menyederhanakan hidup seseorang. Ciri gaya hidup seperti ini ialah adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", dan bukan "apa yang diinginkan". Hidup sederhana adalah sikap yang mengedepankan kebijaksanaan dalam memenuhi kebutuhan hidup, tidak berlebihan atau tidak menghamba kepada materi. Hidup sederhana itu bukan berarti hidup akan terus dalam kekurangan, tidak berarti juga pasif atau pasrah, tidak juga berarti melarat atau miskin.
Bicara soal pola hidup sederhana Rasulullah ﷺ telah mencontohkan empat belas abad yang lalu. Semasa hidupnya, beliau senantiasa menerapkan pola hidup yang sederhana. Mulai dari cara memenuhi kebutuhan harian, cara berpakaian, hingga tempat tinggal nabi ﷺ sangatlah sederhana. Bukankah Allah ﷻ telah memerintahkan umatnya untuk menyederhanakan hidup?
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, dan jangan berlebihan-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. [al-A'raf/7:31].
Agar tercipta mentalitas yang baik berhubungan dengan gaya hidup itu, Allahﷻ memerintahkan manusia agar dalam memenuhi kebutuhannya dijalani secara bersahaja, tengah-tengah, dan tidak boros.
Terdapat banyak manfaat jika kita berusaha untuk menyederhanakan hidup ini, antara lain kita akan lebih mudah dalam beradaptasi menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan ini yang kadang menyenangkan dan seringkali harus menghadapi keprihatinan, setidaknya kita tidak akan terlampau kaget dengan perubahan yang terjadi dengan tiba-tiba
Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata: “Orang yang terbiasa hidup dalam kemewahan, akan merasakan sulit menghadapi berbagai keadaan. Sebab, tidak menutup kemungkinan datang kepadanya persoalan-persoalan yang tidak memungkinkan orang tersebut menyelesaikannya dalam kenyamanan”.
Kemudian beliau rahimahullah memaparkan sebuah contoh sederhana. Yakni orang yang tidak pernah berjalan tanpa alas kaki sama sekali. Orang ini selalu menggunakan sandal atau sepatu. Jika suatu saat, ia berhadapan dengan sebuah kondisi yang mengharuskannya berjalan tanpa alas kaki meski hanya 500 meter saja, tentunya ia akan mengalami kesulitan yang berat. Bahkan mungkin saja kakinya menjadi terluka karena harus bergesekan dengan tanah. Akan tetapi, bila ia telah membiasakan diri dengan cara-cara hidup yang agak kurang nyaman, jauh dari fasilitas, ia akan memperoleh kebaikan yang banyak. Selain itu, tubuh yang tidak terbiasa dengan itu, tidak mempunyai ketahanan (imunitas). Akibatnya mudah sakit, padahal baru berjalan tidak seberapa jauh.
Nilai positif lain dari cara hidup sederhana, dapat mendorong seseorang menjadi pribadi yang pandai bersyukur dan toleran, menghargai nikmat-nikmat Allah sekecil apapun. Karena masih banyak orang yang berada di bawahnya secara ekonomi. Dengan itu, keimanannya akan bertambah.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْبَذَاَةَ مِنَ الْإيْمَانِ
Sesungguhnya hidup sederhana termasuk cabang dari iman. (Ash-Shahîhah, 341.)
Kalo kata guru ngaji saya, beberapa hal yang perlu kita lakukan dalam menyederhakan hidup antara lain:
- Tidak pernah berlebihan ketika berpakaian
- Tidak bermewah-mewah dalam mendekorasi rumah
- Makan dan minum seadanya
- Berbelanja hanya sesuai kebutuhan
- Menggunakan barang hanya sesuai dengan fungsinya saja
- Tidak mudah terpengaruh oleh tren dan hal-hal viral lainnya
- Hemat dalam pengeluaran pribadi dan boros ketika beramal
Nah sobat, demikian beberapa tips dalam menyederhakan hidup. Jika sobat punya pengalaman dan tips lain boleh di tambahkan di kolom komentar blog ini. Semoga tulisan ini bermanfaat.
wallahu a'lam