Bagaimana Jika di Masa Depan Kita Tidak Menjadi Apa-apa?
Dulu, saat aku masih remaja, aku pernah bertanya kepada Ibuku,
"Bu, bagaimana kalau nanti aku tidak jadi apa-apa?"
Ibu menjawab dengan tenang,
"Apapun yang terjadi nanti, kamu tetap anak ibu. Kamu tidak harus punya segalanya untuk hidup di dunia yang hanya sebentar ini."
Ketika dewasapun, meski aku belum mencapai banyak hal, satu hal yang pasti: ibu selalu mengingatkan untuk menabung dan tidak boros, sambil tetap ingat bersedekah.
“Pul, uangnya ditabung. Jangan boros, tapi juga jangan lupa sedekah,” katanya.
Jadi, kalau di masa depan kamu merasa belum menjadi apa-apa, tetaplah yakin Allah tidak pernah menciptakan sesuatu tanpa tujuan.
Mungkin suatu saat nanti kamu adalah orang yang menolong seorang nenek menyeberang di jalan yang ramai. Atau kamu yang memberi satu liter bensin untuk bapak pedagang cilok yang kehabisan bahan bakar di tengah jalan.
Bisa jadi, kamu yang menahan pintu untuk wanita hamil di minimarket.
Atau dengan sisa dua puluh ribu di dompetmu, kamu jadi pembeli pertama kue gadis kecil di pinggir jalan yang belum laku sejak pagi.
Percayalah, kebaikan kecilmu pun memiliki arti besar.