Apa itu "Berpikir Desain" ?

"If the problem affects you. You must solve it. Complaining is not Productive."


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Apa itu berpikir desain?

Berpikir desain atau Design Thinking adalah suatu metode berpikir lazimnya seorang desainer menciptakan suatu produk atau jasa yang lebih bernilai bagi manusia (user). Lebih dari sekadar metodologi atau kerangka pikir, Berpikir Desain menggabungkan akar pemecahan masalah dari desain dengan empati yang mendalam bagi pengguna. Sebagai metode berpikir pemecahan masalah melalui pendekatan desain, misi Berpikir Desain adalah menerjemahkan observasi menjadi inspirasi dan inspirasi menjadi produk atau jasa yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Sebuah metodologi yang fokus pada solusi untuk pemecahan masalah yang membantu individu ataupun organisasi untuk lebih inovatif dan kreatif. Belakangan ini Berpikir Desain mulai populer dan meluas penerapannya diluar rana desain diantaranya desain organisasi, rencana strategis, praktek-praktek manajemen, penciptaan bisnis baru, praktek-praktek pembelajaran dan bahkan inovasi sosial untuk pengembangan komunitas.

 

Tahapan Berpikir Desain.

Kita akan melalui tahapan Berpikir Desain dalam 5 (lima) langkah kerangka berpikir yang menjadi alat atau perangkat untuk menyelesaikan tantangan desain yang dihadapi. Namun yang harus dicatat  bahwa proses ini tidak selalu linier, juga tidak ada satu cara kanonik untuk mendekatinya; ini adalah sistem iteratif dengan banyak variasi.

Esensi dari metode Berpikir Desain adalah fokus pada tahapan empati (Empathize), dimana seorang desainer akan melibatkan diri atau masuk dalam pengalaman pengguna dengan tujuan mendapatkan insight untuk mengungkap kebutuhan serta persepsi pengguna secara mendalam.

Selanjutnya desainer akan mendefinisikan (Defining) masalah dalam sebuah sudut pandang (point of view) tertentu, tahapan ini adalah bagian penting dari proses Berpikir Desain. Dengan mendefinisikan siapa pengguna  secara spesifik dan sedetail mungkin, akan ditemukan kebutuhan-kebutuhan mereka, baik yang sudah atau belum terpenuhi. Desainer akan mejadikan ini sebagai insight yang diperoleh dalam proses empati. Terkadang, membingkai ulang masalah menggunakan point of view yang unik akan menghasilkan ruang solusi yang lebih inovatif.

Proses Berpikir Desain akan melewati siklus perkembangan yang generatif namun selektif terhadap persoalan yang ada. Sehingga pada fase "defining", persoalan-persoalan yang ada akan dipersempit ke dalam sudut pandang tertentu; setelah itu dilanjutkan pada fase Explorasi Ide (Ideation), pada tahap ini desainer akan mengeksplorasi serangkaian solusi untuk masalah yang telah didefenisikan. Dalam proses ini desainer dituntut berpikir out of the box untuk mendapatkan solusi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. 

Bagi banyak desainer, tahap prototipe (Prototyping) adalah kegiatan yang menyenangkan, dimana mereka dapat merubah ide -ide yang masih dalam tataran pikir menjadi produk tiruan nyata dalam serangkaian uji coba. Terkadang kunci empati yang baik adalah berbagi atau membuat prototipe bersama pengguna dan mendapatkan umpan balik. Prototyping membantu kita belajar untuk memecahkan masalah, dan menguji hipotesis dengan cepat dengan dampak yang minimal.

Dengan menguji (Testing) prototipe dengan pengguna nyata dan mendapatkan umpan balik, kita dapat menyempurnakan Point of View yang telah kita tetapkan sebelumnya, mempelajari lebih lanjut tentang pengguna, dan membuat iterasi berikutnya dari produk yang jauh lebih baik. Seorang desainer pernah mengatakan "Membuat Prototipe seolah-olah Anda tahu Anda benar, tetapi dalam menguji prototipe seolah-olah Anda tahu Anda salah."

Langkah-langkah ini harus dipertimbangkan sebagai cara untuk memulai Berpikir Desain. Seiring waktu, Kita akan menyesuaikannya dengan gaya kerja kita dan menjadikannya style Anda. Dengan toolkit yang fleksibel ini, Insya Allah kita akan siap untuk menangani proyek apa pun.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url